cover
Contact Name
SRI OETAMI MADYOWATI
Contact Email
oetamimadyowati@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
oetamimadyowati@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Techno-Fish
ISSN : 25811592     EISSN : 25811665     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal yang menyajikan artikel ilmiah yang berkenaan dengan aspek perikanan, mencakup biologi, fisiologi, ekologi, limnologi, oceanografi serta terapannya dalam bidang akuakultur, penangkapan, pengololahan hasil, pengelolaan pesisir, konservasi, agribisnis dan penyuluhan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2019): TECHNO-FISH VOL III NO. 2" : 5 Documents clear
PENDUGAAN STOK CADANGAN IKAN KERAPU (Blue-lined seabas) BERKELANJUTAN DIPERAIRAN SITUBONDO Huda, MP, Ir. Samsul; naviah, siti
Techno-Fish Vol 3 No 2 (2019): TECHNO-FISH VOL III NO. 2
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v3i2.2121

Abstract

Kerapu (Blue-lined seabass) merupakan produk ekspor, pasar ikan kerapu tidak terdengar gaungnya di dalam negeri, karena sebagian besar produknya ”dijual” ke luar negeri  dalam keadaan hidup ke beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Hongkong, Taiwan, Malaysia dan Amerika Serikat. Produksi kerapu masih mengandalkan hasil tangkapan dari laut, meskipun sekarang mulai dirintis kegiatan restoking namun perkembangan dan pertumbuhan hasil kegiatan tersebut belum diketahui dampaknya terhadap perkembangan stok ikan kerapu.  Sementara itu tingginya permintaan dan nilai ekonomis berpengaruh terhadap frekuensi upaya tangkapan, sehingga informasi awal keberadaan stok cadangan ikan Kerapu (Blue-lined seabass) sangat diperlukan, hal ini digunakan sebagai pijakan awal untuk menciptakan sumberdaya Kerapu berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk : mendapatkan potensi stok cadangan Kerapu (Blue-lined seabass) perairan Situbondo dengan menggunakan model Walter dan Hilborn sehingga didapatkan tangkapan maksimum (CMSY), upaya tangkapan (EMSY) serta potensi lestari (Pe). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai CSMY 29.894.60,12 kg/tahun, EMSY 789.166 trip/tahun, jenis alat tangkap pancing merupakan alat tangkap standar, nilai kecepatan pertumbuhan intrisik populasi (r) Kerapu (Blue-lined seabass) sebesar  47.35 % per tahun, daya dukung maksimum dari perairan (k) sebesar 252537,451 kg/tahun, kemampuan menangkap (q) sebesar 0,0000003 dan potensi sumberdaya Kerapu (Blue-lined seabass) (Pe) sebesar 126268,726 kg/tahun. Sedangkan potensi cadangan biomas tahun 2030 kondisi open acces sebesar 82.863,95 Kg, bila dibandingkan dengan kondisi potensi lestari  2030  hanya tersisa 49 %. Direkomendasikan untuk segera dirintis sinergi antara upaya ekploitasi (tangkapan) dan upaya restoking (budidaya) untuk menciptakan sumberdaya kerapu berkelanjutan.
KARAKTERISTIK TEPUNG TULANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) DARI LIMBAH INDUSTRI BADURI KOTA TARAKAN Imra, Imra
Techno-Fish Vol 3 No 2 (2019): TECHNO-FISH VOL III NO. 2
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v3i2.2122

Abstract

Tulang bandeng diketahui memiliki kandungan kalsium, fosfor dan karbonat yang tinggi. Tarakan memiliki potensi ikan bandeng melalui kegiatan budidaya dan pengolahan. Pengolahan bandeng tanpa duri menghasilkan limbah berupa tulang, duri, dan limbah cair. Tepung tulang dibuat dari limbah tulang yang diperoleh dari usaha bandeng tanpa duri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteritik fisik (densitas kamba dan rendemen), proksimat, kandungan kalsium dan fosfor. Pembuatan tepung tulang dengan 3 perlakuan yakni presto, kukus, dan segar. Analisis proksimat meliputi air, abu, lemak, protein dan karbohidrat menggunakan metode AOAC (2005) dan analisis kandungan fosfor dan kalsium menggunakan metode AAS. Tepung tulang dari limbah bandeng tanpa duri memiliki rendemen sebesar 33,6% - 36,4%, Kandungan kalsium  yakni sebesar 88916-119730 mg/kg dan nilai proksimat meliputi  kadar air 14,20 – 14,62%, kadar abu 13,55 – 15,29%, protein 2,128 – 8,138%, lemak 4,1 – 6,0% dan karbohidrat 38,15 – 39,40%. Tepung tulang dari limbah industri bandeng tanpa duri memiliki kandungan kalsium , fosfor serta proksimat yang cukup baik. 
KARAKTERISTIK MUTU GELATIN TULANG IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HCL DAN WAKTU DEMINERALISASI” Lamalelang, Vindy; Lalopua, Vonda M.N; Kaya, Adrianus O.W
Techno-Fish Vol 3 No 2 (2019): TECHNO-FISH VOL III NO. 2
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v3i2.2123

Abstract

Pengolahan tulang ikan cakalang menjadi gelatin adalah salah satu cara alternatif pemanfaatan limbah buangan industri perikanan. Usaha pemanfaatan tulang ikan cakalang untuk diekstrak menjadi gelatin dapat mengurangi  jumlah limbah yang dihasilkan. Gelatin dari tulang ikan cakalang dapat dijadikan sumber gelatin yang baik, sehat dan menguntungkan dari segi ekonomi dan dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Tujuan penelitian adalah memperoleh konsentrasi HCl dan waktu demineralisasi yang optimum dari ekstraksi gelatin tulang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan metode asam.  Perlakuan yang dicobakan adalah perlakuan konsentrasi HCl (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : A1 = 3%, A2 = 5%, A3 = 7% dan perlakuan waktu demineralisasi (B) yang terdiri dari 2 taraf : B1 =12 jam, B2 = 24 jam, dengan 2 kali ulangan. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik nilai organoleptik warna dan bau gelatin tulang ikan cakalang belum memenuhi syarat mutu yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI). Sedangkan untuk karakteristik kimia hasil terbaik diperoleh pada perendaman  HCl 5% dengan waktu demineralisasi 12 jam menghasilkan gelatin dengan kadar air 11,01%. Kadar abu 2,65%, kadar lemak 0,76%, kadar protein 84,04%, dan nilai rendemen 6,95%.
TINGKAT KERAMAHAN ALAT TANGKAP BAGAN APUNG DAN GILL NET YANG BEROPERASI DI PERAIRAN TELUK KUPANG Risamasu, Fonny J.L; A. Paulus, Chaterina; L. Kangkan, Alexander
Techno-Fish Vol 3 No 2 (2019): TECHNO-FISH VOL III NO. 2
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v3i2.2124

Abstract

Perairan Teluk Kupang memiliki potensi ikan cukup melimpah. Alat tangkap yang dikembangkan nelayan untuk menangkap ikan yakni Bagan Apung dan Gill Net. Hasil tangkapan yang diperoleh memiliki jenis  ikan dan ukuran bervariasi karena penggunaan mata jaring (mesh size) berbeda ukurannya. Penelitian telah dilaksanakan bulan Juli sampai September 2019,  bertujuan mendeskripsikan tingkat keramahan Bagan  Apung dan  Gill Net serta menentukan proporsi indikator  penilaian tingkat keramahan  alat tangkap. Metode yang digunakan dalam penelitian yakni wawancara dilakukan  pada 15 nelayan Bagan Apung dan  14 nelayan Gill Net  terkait 9 kriteria penilaian  tingkat keramahan alat tangkap menurut FAO 1995.  Nilai setiap kriteria diberi skor 1- 4, kemudian dibuat rangking dengan  nilai maksimum 36.  Berdasarkan  skor penilaian 9 kriteria, kemudian ditentukan   proporsi indikator penilaian untuk kategori I-IV.  Observasi lapangan dilakukan di tempat pendaratan ikan/pasar ikan untuk mengetahui jenis dan ukuran ikan. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa ikan yang tertangkap pada Bagan Apung dan Gill Net bervariasi baik jenis, bentuk tubuh maupun ukuran ikan. Hasil analisis  9 kriteria  menunjukkan bahwa  Gill Net mempunyai nilai tingkat keramahan lingkungan sebesar 30.0 lebih tinggi dari Bagan Apung sebesar 29.46, namun keduanya tergolong sangat ramah lingkungan.    Hasil analisis proporsi indikator penilaian untuk kategori I - IV menunjukkan bahwa Bagan Apung dan Gill Net sudah memenuhi  9 kriteria penilaian  tingkat keramahan alat tangkap. Namun proporsi penilaian indikator untuk kategori I-IV pada kriteria penilaian No.1,  Bagan Apung mempunyai selektifitas  dalam menangkap ikan sangat tidak ramah lingkungan/sangat berdampak  dari pada Gill Net,  sedangkan  8 kriteria lain sudah memenuhi syarat kriteria tingkat keramahan alat tangkap.
SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI NELAYAN JARING INSANG DASAR DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR Pical, Venda Jolanda; Otlomin, Harti; Usmany, Sharon Imanuella
Techno-Fish Vol 3 No 2 (2019): TECHNO-FISH VOL III NO. 2
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v3i2.2126

Abstract

Kegiatan perikanan tangkap yang dominan di Kab. SBB adalah usaha perikanan tangkap ikan dengan jarring insang dasar dengan spesies targetnya ikan demersal. Tujuan penelitisn, menganalisis sosial budaya dan ekonomi  nelayan jaring insang dasar  di Kab. SBB. Metode penelitian adalah deskriptif dimana ada dua  data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder dengan lokasi penelitian di Pulau Pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia nelayan tergolong produktif, berpendidikan dasar, pekerjaan utamanya menangkap ikan  dengan  lama usaha  di atas 10 tahun.  Nelayan memiliki rumah dengan status kepemilikan milik sendiri dengan tipe semi permanen dan non permanen. Budaya muslim terakumulasi dalam  aktivitas keseharian masyarakat pada ritual turun ke laut. Pengetahuan lokal masyarakat terhadap kondisi alam sehingga mampu beradaptasi pada  perubahan iklim dan penentuan  daerah penangkapan ikan. Sistem bagi hasil ditetapkan menjadi 2 bagian yaitu 40% pemilik dan 60% nelayan.  Nelayan di wilayah ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah dalam bantuan modal usaha sehingga mampu mengembangkan usaha ke arah kesejahteraan hidup.Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia perikanan melalui  penyuluhan perikanan dan pendampingan  masyarakat nelayan di pulau-pulau kecil perlu ditingkatkan oleh pemerintah maupun lembaga lainnya yang berkompeten bagi pembangunan perikanan di Maluku. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5